Di dalam rongga yang terbuka ini
Masih ada ruang yang kosong
Untuk kau mewarnai laman
Agar kembali bersinar
Tiada siapa yang bisa menghalang
Kejujuran yang engkau pendamkan
Hanyalah kau saja yang tahu
Indah istana cintamu
Hanya satu dalam genggaman
Berkasih beradu tiada persimpangan
Wajahmu terukir indah
Menjadi nadi seribu
http://www.free-lyrics.org/BPR/43022-Hanya-Satu.html
Biarpun hujan dan ribut melanda
Aku kan tetap di sini
Tiada ku terasa gentar
Bila kau ada disisi
Hanya satu serikandiku
Harapan bertakhta penuh kesyahduan
Bagaikan bulan di riba
Terangi laman asmara
Hanya satu dalam genggaman
Berkasih beradu tiada persimpangan
Wajahmu terukir indah
Menjadi nadi seribu
Hanya satu serikandiku
Harapan bertakhta penuh kesyahduan
Bagaikan bulan di riba
Terangi laman asmara
Di hatiku.....
Monday, December 27, 2010
Sunday, December 12, 2010
Suami Yang Hodoh Dan Isteri Yang Cantik
Suatu ketika Imran Ibn Hiththan masuk menemui isterinya. (dan Allah mentakdirkan Imran ini menjadi seorang secara paras rupa tidak menarik. Wajahnya biasa-biasa saja, untuk tidak mengatakan hodoh- sementara tubuhnya pendek. Sedangkan isterinya adalah seorang wanita yang cantik rupawan dan tinggi lampai).
Ketika ia masuk menjumpai isterinya, sang isteri sedang berhias. Imran tak dapat menguasai dirinya.....ia tertegun memandang sang isteri. Sang isteri bertanya , "Ada apa dengan mu....??" "Demi Allah engkau semakin cantik saja setelah berhias," jawab Imran Maka sang isteri berkata, " Janganlah khuatir....sebab engkau dan aku akan masuk syurga." Tak terkira betapa gembiranya Imran Ibn Hiththan mendengar ucapan sang isteri. Tetapi....
"Dari mana engkau mengetahui hal itu.?" tanya Imran "Kerana engkau telah dikurniakan isteri seperti diriku lalu engkau bersyukur, dan aku dicuba dengan suami sepertimu, lalu aku bersabar. Dan orang yang bersyukur dan yang bersabar akan masuk syurga" (ibnaty Al-Habibah, hal 22)
Ketika ia masuk menjumpai isterinya, sang isteri sedang berhias. Imran tak dapat menguasai dirinya.....ia tertegun memandang sang isteri. Sang isteri bertanya , "Ada apa dengan mu....??" "Demi Allah engkau semakin cantik saja setelah berhias," jawab Imran Maka sang isteri berkata, " Janganlah khuatir....sebab engkau dan aku akan masuk syurga." Tak terkira betapa gembiranya Imran Ibn Hiththan mendengar ucapan sang isteri. Tetapi....
"Dari mana engkau mengetahui hal itu.?" tanya Imran "Kerana engkau telah dikurniakan isteri seperti diriku lalu engkau bersyukur, dan aku dicuba dengan suami sepertimu, lalu aku bersabar. Dan orang yang bersyukur dan yang bersabar akan masuk syurga" (ibnaty Al-Habibah, hal 22)
Friday, December 10, 2010
gadis BERTUDUNG PUTIH...
Pesona kau dipandang
Tersenyum dan terkhayal sejenak
Matamu gemilang
Bagaikan ada syurga
Di dalamnya
Aku ingin bersama
Memilik sebuah kota
Bersamamu aku diyakinkan
Ku berada di tengah-tengah
Persimpangan tak ke mana
Bawalah ku pergi
Ke mana saja
Bawalah ku lari
Dari sengsara
Manalah berhenti
Di situ terhenti
Mana kembara terselit kita
Capai tanganku
Kita berganding berdua
Genggam tanganku kita nyanyikan
Lagu yang seirama
Tersenyum dan terkhayal sejenak
Matamu gemilang
Bagaikan ada syurga
Di dalamnya
Aku ingin bersama
Memilik sebuah kota
Bersamamu aku diyakinkan
Ku berada di tengah-tengah
Persimpangan tak ke mana
Bawalah ku pergi
Ke mana saja
Bawalah ku lari
Dari sengsara
Manalah berhenti
Di situ terhenti
Mana kembara terselit kita
Capai tanganku
Kita berganding berdua
Genggam tanganku kita nyanyikan
Lagu yang seirama
Thursday, December 9, 2010
Pada Syurga Di Wajah Mu
Tuhan sengaja menduga kita
Di mana kesabaran manusia
Engkau isteri yang ku sanjungi
Lambang semangat cinta dunia
Pasti engkau terkenangkan
Peristiwa semalam
Saatku menggadaikan cinta
Pada onak dan duri asmara
Entah di mana akal fikiran
Hingga sesat di jalan yang terang
Ini suratan yang diberikan
Menguji kekuatan jiwa
Waktu engkau ku lupakan
Dalam kemarau panjang
Betapa hatimu rela
Demi melihatku bahagia
Kau menahan segala siksa
Di hati hanya berdoa
Mengharapkan aku kan pulang
Agar terang cahaya
Ku yang hanyut di arus dosa
Di laut ribut melanda
Dan berenang ke pelabuhan
Kasih sayang sebenar
Air mata cinta darimu
Ku menjadi rindu
Pada syurga di wajahmu
Tiada tanda kau berdosa
Biar aku cium tangan mu
Membasuh lumpur di muka
Ku yang hanyut berarus dosa
Di laut ribut melanda
Kau menahan segala seksa
Di hati hanya berdoa
Ku berenang ke pelabuhan
Mencari cinta sebenar
Kan ku tahan apa hukuman
Di hati hanya berdoa
Biar aku cium tangan mu
Sekali lagi bersama
Bukan sekali jalan berduri
Hanya tuhan yang pasti
Mengerti...
Di mana kesabaran manusia
Engkau isteri yang ku sanjungi
Lambang semangat cinta dunia
Pasti engkau terkenangkan
Peristiwa semalam
Saatku menggadaikan cinta
Pada onak dan duri asmara
Entah di mana akal fikiran
Hingga sesat di jalan yang terang
Ini suratan yang diberikan
Menguji kekuatan jiwa
Waktu engkau ku lupakan
Dalam kemarau panjang
Betapa hatimu rela
Demi melihatku bahagia
Kau menahan segala siksa
Di hati hanya berdoa
Mengharapkan aku kan pulang
Agar terang cahaya
Ku yang hanyut di arus dosa
Di laut ribut melanda
Dan berenang ke pelabuhan
Kasih sayang sebenar
Air mata cinta darimu
Ku menjadi rindu
Pada syurga di wajahmu
Tiada tanda kau berdosa
Biar aku cium tangan mu
Membasuh lumpur di muka
Ku yang hanyut berarus dosa
Di laut ribut melanda
Kau menahan segala seksa
Di hati hanya berdoa
Ku berenang ke pelabuhan
Mencari cinta sebenar
Kan ku tahan apa hukuman
Di hati hanya berdoa
Biar aku cium tangan mu
Sekali lagi bersama
Bukan sekali jalan berduri
Hanya tuhan yang pasti
Mengerti...
Wednesday, December 8, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)